Menag: Penelitian PTKI Harus Bermanfaat, Jangan Hanya Jadi Isi Rak

By Admin


nusakini.com-Malang -Tidak kurang 500 peneliti dan aktivis pemberdayaan berkumpul di UIN Malang untuk mengikuti The 3rd International Conference on University-Community Engagement (ICON-UCE) 2018.  

Sebagian besar peserta yang hadir adalah civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Kepada mereka, Menag mengingatkan tentang relevansi penelitian dengan kebutuhan masyarakat. 

"Semua penelitian dan kajian harus berkorelasi secara kuat dalam menjawab persoalan yang dihadapi umat, problem konkrit yang dihadapi masyarakat," tegas Menag saat memberikan sambutan sekaligus membuka ICON-UCE 2018 di Malang, Senin (08/10). 

"Saya minta, seluruh hasil studi penelitian tidak lagi semata mengisi rak perpustakaan, tanpa tindaklanjut yang bermanfat bagi umat," lanjutnya.  

Menag menggarisbawahi bahwa saat ini sudah tidak dikenal lagi perguruan tinggi yang asyik sendiri di menara gading, tercerabut dari masyarakatnya. Untuk itu, seluruh riset akademik harus melahirkan temuan baru yang menjadi solusi atas persoalan umat.  

"Penelitian harus melibatkan masyarakat, karena mereka adalah subjek dari perubahan itu sendiri," jelasnya.  

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam laporannya mengatakan bahwa sepanjang 2018, setidaknya ada 12.000 proposal penelitian yang masuk ke Kementerian Agama. Jumlah yang cukup banyak, namun masih perlu dikaji tingkat relevansinya dalam menjawab persoalan umat dan meneguhkan aspek pengabdian masyarakat.  

Berbagai isu pengabdian masyarakat akan dibahas selama ICON-UCE 2018. Melalui mekanisme plenary dan panel session, peserta akan berbagi pengalaman dalam aktivitas pengabdian di kampus dan lingkungan masing-masing. Acara ini akan berlangsung 8-10 Oktober 2018.(p/ab)